Beranda » vacuum cooler » Arab Saudi Membawa Ka’bah ke Metaverse!

Arab Saudi Membawa Ka’bah ke Metaverse!

Rencana Arab Saudi untuk mengembangkan Ka’bah – situs tersuci Islam – di metaverse bertujuan untuk memungkinkan pengguna mengalami simulasi ritual haji dan umrah daripada mengalihkannya ke platform itu, kata Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Klik tombol dibawah untuk melakukan Tour 3D Virtual Mekkah!

[button color=”red” size=”medium” link=”http://www.360tr.net/saudi-arabia/mecca-kaabe-al-masjid/” icon=”” target=”false”]Klik Disini Untuk Melihat Kabah Secara Virtual 3D[/button]

“Perkembangan tersebut harus dilihat secara positif, sehingga memungkinkan jemaah haji dan umrah untuk menelusuri lokasi-lokasi yang akan mereka laksanakan selama menunaikan ibadah haji dengan mempelajari lokasi yang tepat relatif terhadap Ka’bah,” Ketua Divisi Fatwa MUI Demikian disampaikan Asrorun Niam Sholeh di Jakarta, Jumat.

[button color=”red” size=”medium” link=”https://play.google.com/store/apps/details?id=makkah.madinah.live.tv” icon=”” target=”false”]Download Aplikasi Live Mekkah[/button]

Upaya digitalisasi dengan mengenalkan Ka’bah di platform metaverse akan bermanfaat bagi calon jemaah haji dan umrah untuk mengetahui lokasi dan tempat suci yang akan mereka kunjungi sebelum menunaikan ibadah haji, ujarnya.

“Peziarah harus tahu di mana titik awal Tawaf (perputaran ke Ka’bah), di mana titik Mustajab, sudut Hajar Aswad, dan sudut Yaman; (dan untuk ini,) teknologi akan memungkinkan mereka untuk belajar lebih mudah, karena lokasi akan divisualisasikan di depan mata mereka,” kata Sholeh.

Apakah di Metaverse Ka’bah nanti bisa menggunakan transaksi NFT atau Crypto?

Untuk untuk model dan segala macam transaksi untuk metaverse Ka’bah belum ada informasi yang secara lengkap memberikan bocoran informasi tersebut. Namun tak menutup kemungkinan pada metaverse tersebut semua orang bisa transaksi menggunakan NFT maupun mata uang crypto.

 

Meskipun mensimulasikan Ka’bah dan ritual keliling di platform metaverse akan bermanfaat bagi calon peziarah untuk mempelajari lokasi, itu tidak dapat menggantikan ritual haji, karena persyaratan untuk ritual tidak akan pernah dapat dipenuhi di platform metaverse, kata ketua komisi Fatwa.

Sholeh mengatakan, ibadah haji dan umrah harus dilakukan hanya di lokasi fisik, dengan kehadiran fisik jemaah.

Mereka juga harus mengunjungi dan melakukan ritual Islam di lokasi yang ditentukan, dan haji hanya dapat dilakukan di Dzulhijjah, bulan terakhir dalam kalender Islam, tambahnya.

“Kami tidak bisa melaksanakan ibadah haji dan umrah hanya melalui media virtual, karena tidak sah,” tegasnya.

Sebelumnya, otoritas Saudi menerbitkan rencana untuk mengembangkan proyek metaverse yang disebut Inisiatif Hajar Aswad Virtual yang akan memungkinkan umat Islam di seluruh dunia untuk mengalami Ka’bah dan Hajar Aswad melalui realitas virtual.

Baca Juga  Daftar Harga Hp 5G Termurah ZTE Blade V30 5G dengan Fitur Mumpuni Maret 2023

Leave a Comment